Sebelumnya mau curhat dulu..
Postingan ini sebenernya udah siap posting dari hari senin kemarin, tinggal save kemudian publish, tiba-tiba aplikasinya error dan paksa tutup, alhasil tulisanku ilaaannggg...
Sakitnya tu di sini. *nunjuk jempol*
Dan moodnya lama banget balik gegara bete. Heuu..
Namanya bumil. Gak hamil aja aku sering cranky, gimana hamil.
Nggak tau deh apa isi postingan ini bakalan sama atau enggak kayak yang ilang kemaren. Secara kemaren idenya ngucur teros kayak keran bocor, kalo hari ini boro-boro. Masih ada sisa betenya gegara tulisanku ilang gitu aja, hiks. Ya walaupun tulisanku gak penting dan gak mutu apalagi berbobot, tetep aja gondok.
Oke deh langsung aja. Dari judul postingan ini, pasti kalian pernah dengar kan sebelumnya? Nah, sekarang coba kalian tengok pasangan kalian. Perhatikan. Sedewasa apapun dia, pasti punya sisi kekanakannya deh. Kebanyakan sih dari hobinya. Dan aku rasa itu sifat terselubungnya dari seorang lelaki.
Mereka akan tetap punya sifat kekanakan dan ego seorang anak kecil, walaupun mereka adalah calon Ayah, atau sudah menjadi Ayah sekalipun.
Setidaknya, itu yang kulihat dari pasanganku. :'D
Suamiku sosok yang baik. Ia lembut, penyayang, dewasa, bertanggung jawab, dan insya Allaah setia sampai akhir hayat. Dia adalah sosok calon Ayah yang baik di mataku. Ya, sebentar lagi dia akan jadi Ayah dari janin yang tengah berguling manja di rahimku saat aku menulis postingan ini. Dia pekerja keras, dan bertanggung jawab penuh atas diriku dan juga calon anak kami. Tapi di balik sikap dewasanya, dia juga punya hobi yang menurutku dan orang-orang di sekitarnya sungguh kekanakan. :))
Suamiku punya hobi mengumpulkan segala sesuatu tentang One Piece. Ya, One Piece. Entah itu komiknya, filmnya, atau pernak perniknya. Kalau dia sedang tidak sibuk dengan pekerjaannya, dia pasti membuka kembali koleksi komik dan filmnya, kemudian membaca dan menontonnya lagi. Sehingga timbul pertanyaan di kepalaku. Tidakkah dia bosan?
Lain waktu, saat senggang dia mengajakku ke toko buku untuk melihat apakah komik One Piece edisi terbaru sudah terbit atau belum. Atau mengajakku melihat-lihat ke toko film apakah film terbarunya sudah keluar lagi. Dan film itu sebenarnya sudah dia ketahui jalan ceritanya karena film keluar lebih lama dari komik, dan membuatku kembali bertanya-tanya lagi. Tidakkah dia bosan? :D
Namun, begitulah lelaki. Setidaknya itu yang aku lihat dari sosok suamiku. Sejauh apa yang dia lakukan tidak mengenyampingkan tanggung jawab dan tugasnya, aku mendukung sepenuhnya apa yang dia sukai. Dan sejauh apa yang dia sukai juga bukan sesuatu yang negatif. Sekonyol dan seaneh atau se-kekanakan apapun hobinya.
Bukankah di situ peran seorang istri? Mendukung apa yang menjadi kesenangan suaminya. :))
Jadi, apapun yang menjadi hobi pasanganmu, dukunglah. Dengan mendapatkan dukungan dari wanitanya, lelaki merasa dihargai dan dihormati, karena ego mereka sebagai lelaki memiliki naluri untuk dikagumi dan didukung mengenai apa saja yang menjadi kegemarannya. Dengan mendukungnya, seperti itulah cara kita "memberi makan" ego mereka. :)))
Regards,
Tassya Junos
*note : ini banyak banget cerita yang gak ada dari postingan yang hilang kemaren karena aku lupa apaan aja yang udah aku tulis kemaren. Tapi intinya sama sih. Yaudahlah, yang penting nulis. :))
No comments:
Post a Comment